Wisata Alam Curug Muncar di Bruno Purworejo

November 22, 2015
Wisata alam berupa air terjun Curug Muncar ( Muncar Waterfall ) beralamat di dusun Kalibang, desa Kaliwungu, Kecamatan Bruno dan masih berada di wilayah kabupaten Purworejo. Curug Muncar termasuk salah satu dari beberapa air terjun di kabupaten Purworejo yang masih sangat alami sekali  dan belum tersentuh perubahan.

Hal ini ditandai, kondisi jalan utama untuk masuk ke area lokasi air terjun adalah berbentuk sebuah gang kecil yang berada di perkebunan pemerintah dan penduduk yang masih berupa tanah dan belum dilakukan pengelolaan lebih lanjut oleh pemerintah daerah sehingga jika pengunjung melakukan wisata ke Curug Muncar akan mengalami kesulitan akibat kondisi tanah yang licin jika setelah datang hujan.

Wisata  Curug Muncar

Air terjun curug Muncar berada di ketinggian sekitar 900 dpl, dan mempunyai tinggi sekitar 40 meter. Lokasi air terjun curug Muncar itu sendiri berada di tengah ketinggian pada sebuah bukit bebatuan sehingga pengunjung harus mengeluarkan tenaga ekstra saat naik menuju area curug muncar karena kondisi jalan adalah menanjak.

Selain itu, kondisi jalan utama menuju lokasi air terjun mempunyai lebar yang sempit dan hanya dapat dilalui oleh satu kendaraan roda dua. Namun, beberapa pengunjung dengan jiwa petualang lebih menyukai menitipkan kendaraan mereka untuk parkir di rumah-rumah penduduk yang berlokasi tak jauh dari jalan utama dan kemudian mereka melakukan jalan kaki untuk menuju lokasi utama curug Muncar.

Asal-usul nama curug Muncar


Menurut informasi warga dusun Kalibang, istilah terkait nama dari Muncar adalah dari kata mancur, seperti air yang memancar dari sebuah pancuran dimana pancaran air terjun berasal dari aliran sungai dengan luas yang kecil dan jatuh dari tebing batu yang sangat tinggi sehingga membentuk seperti pancuran raksasa. Terkait dengan siapa yang memberi atau penemu pertamakali tentang nama curug Muncar adalah tidak diketahui dengan pasti. Yang jelas, nama curug muncar diambil dari bentuk curug itu sendiri dan berdasar dari omongan orang-orang atau dari mulut ke mulut.

Rute perjalanan 


Jika dilihat dari peta lokasi, ada 3 jalur utama untuk rute perjalanan menuju lokasi curug muncar, yaitu dari Kutoarjo, pertigaan Maron, dan Wonosobo.

1. Rute perjalanan dari kota Magelang dan sekitarnya.

Jika anda berasal dari lokasi Magelang dan sekitarnya, anda harus mengambil arah ke Purworejo. Setelah sampai di simpang tiga di desa Maron ( 7 km sebelum kota Purworejo ), anda mengambil arah ke kanan menuju kecamatan Kepil, Wonosobo. Kira-kira 20 km, anda akan menemukan pertigaan di desa Cawangan, kec. Kepil, Wonosobo, Anda harus mengambil arah ke kiri menuju kecamatan Bruno.

Pada 10 km kemudian, anda akan berada di persimpangan curug Muncar, desa Kaliwungu, kecamatan Bruno. Jarak antara pertigaan desa Cawangan ke kota Kutoarjo itu sendiri berada di sekitar 32,5 km. Selama perjalanan dari desa Cawangan ke Kaliwungu, anda akan merasakan hawa sejuk dan menyegarkan. Selain itu, kondisi jalan adalah menurun sehingga kendaraan anda akan hemat bensin. Satu hal lagi, anda akan disuguhi pemandangan indah yang ada di kiri dan kanan jalan, selama perjalanan.

2. Rute perjalanan dari Kutoarjo dan sekitarnya.

Dari kota Kutoarjo, anda harus mengambil jurusan ke arah desa Gunung Tugel. Dari Kotoarjo menuju persimpangan curug Muncar di desa Kaliwungu adalah sekitar 22 km.

3. Rute perjalanan dari kota Wonosobo dan sekitarnya.

Jika anda dari arah Wonosobo, anda harus mengambil jalur menuju kecamatan Kretek kemudian menuju pertigaan di desa Cawangan, kecamatan Kepil dan kemudian mengambil arah ke kanan untuk menuju persimpangan curug Muncar di desa Kaliwungu.

Dari persimpangan curug Muncar di desa Kaliwungu menuju lokasi utama air terjun adalah sekitar 3 km. Bentuk jalan adalah sebuah gang kampung yang sudah dibuat jalur setapak dan bisa dilalui oleh satu kendaraan roda empat. Pada 2 km sebelum lokasi utama curug muncar, anda boleh menitipkan kendaraan anda di rumah-rumah penduduk dengan tarip parkir adalah Rp 2.000. Kemudian anda harus berjalan kaki sejauh kurang lebih 1 km dimana 65% dari bentuk jalan adalah tanah menanjak dan sangat licin jika setelah datang hujan.

0 Comments